Ummu mihdad berkata: “Adalah salah seorang guru wanita yang mendidik salah satu kelas SD, dia tidak mengenakan hijab yang tidak menutupi wajahnya, dan tidak senang dengan yang demikian.”
Pada suatu hari ia menulis semboyan mingguan yang berupa hadits: “Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga mencintai bagi saudaranya apa yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” Dan mulailah dia menerangkan hadits tersebut, serta mendorong murid-muridnya untuk mengamalkan hadits tersebut secara nyata.
Seorang murid bernama Ala’ pulang menemui ibunya dengan cepat untuk memberi tahunya bahwa dia membutuhkan sebuah hijab besar. Sang ibu menyangka bahwa dia ingin mengunakannya pada acara perpisahan di sekolah. Maka sang ibupun membelikannya untuknya. Ala’ pun membungkus hijab tersebut dengan kertas kado bergambar bunga, yang didalamnya dia menulis dalam kertas indah bermotif bunga: “Wahai bu guru yang terhormat, saya melihat anda dengan cahaya hati pada setiap waktu, saya memuji anda dengan kebaikan dan rasa syukur. Sesungguhnya saya cinta anda memakai hijab seperti aku yang kemudian Allah, Rabb kita, akan menempatkan kita dalam syurgaNya.”
Sungguh, pada hari kedua, bu guru tersebut telah memakai hijab islami syar’i. dewan gurupun memberikan ucapan selamat kepadanya karena telah memakai hijab syar’i. maka ibu guru tersebut berkata: “ jangan ucapkan selamat kepadaku, tapi kepada Ala’. [Majalah Qiblati hal. 87 Edisi 07 Thn. IV]
0 comments:
Post a Comment
Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...