pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Thursday 27 October 2011

Adab Berdoa


Doa merupakan permintaan atau permohonan seorang hamba kepada Rabbnya. Oleh karena itu hendaknya seseorang ketika berdoa memperhatikan adab-adab ketika berdoa. Di antara adab berdoa adalah sebagai berikut:
1.    Hendaknya memilih waktu yang mulia, seperti hari arafah, bulan ramadhan, hari jum’at dan waktu sahur (penghujung malam). Juga situasi yang baik, seperti ketika turun hujan, saat pasukan berangkat kemedan jihad fi sabilillah, di saat sujud, dan antara azan dan iqamah. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Saat seorang hamba dekat dengan Rabbnya adalah ketika dia sujud maka perbanyaklah  doa (di saat sujud).” (HR. Muslim)
“Doa antara adzan dan iqamah itu tidak tertolak.” (HR. Tirmidzi: hasan shahih)
2.    Merasa mantap dan yakin bahwa doa akan di kabulkan. Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan, ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki! Ya Allah kasihilah aku jika Engkau menghendaki! Tetapi, hendaklah bersungguh-sungguh dalam meminta,  sebab tidak ada yang dapat memaksaNya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3.    Hendaknya ketika berdoa dalam keadaan suci, menghadap kiblat, dan mengulang doanya tiga kali.
4.    Memulai dengan doa dengan pujian kepada Allah subhanahu wata’ala, baik dengan nama-namaNya ataupun sifat-sifatNya juga atas karuniaNya yang banyak, lalu bersalawat kepada Rasulullah salallahu’alaihi wasallam. Sesudah itu barulah menyebutkan permintaannya. Selannjutnya menutupnya dengan kembali mengucapkan salawat kepada Rasulullah salallahu’alaihi wasallam dan kembali memuji Allah.
5.    Tidak berdoa untuk suatu dosa atau pemutusan hubungan silatu rahmi serta mengisi perutnya dengan yang halal saja. Sebagaimana Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“…Kemudian Beliau menyebutkan seorang laki-laki yang telah jauh perjalanannya, dia berambut kusut, penuh dengan debu, dia menadahkan kedua tangannya ke langit dan berkata: “Wahai Tuhan, wahai Tuhan”. Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan di kenyangkan dengan barang yang haram, maka bagaimana ia akan di terima permintaannya?” (HR. Muslim)
6.    Tidak menuntut segera di kabulkan. Tidak pula mengatakan, “Aku sudah berdoa, tapi mengapa belum juga di kabulkan?”. Sebab Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Doa salah seorang dari kalian akan di kabulkan selagi tidak mengucapkan, “Aku telah berdoa, tetapi mengapa belum di kbulkan?”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjelaskan hadits di atas, Ibnu Bathal berkata: “Artinya orang itu telah bosan berdoa, sehingga meninggalkannya. Atau seakan-akan ia berdoa dan ia pula yang menentukan perihal pengabulannya. Ia menjadi pengatur bagi Rabb yang Maha Mulia, di mana mengabulkan doa tidak membuatnya lemah, demikian juga kalau memberi tidak mengurangi kekayaanNya.
Hadits di atas mengajarkan tentang adab berdoa. Yaitu hendaknya seseorang senantiasa dan terus-menerus dalam berdoa, serta tidak gampang berputus asa. Yang demikian itu menunjukan ketundukan, kepatuhan dan menampakan rasa membutuhkan.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes