pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Thursday 22 January 2015

Mengeraskan Suara Ketika Adzan



Apa Hukum meninggikan/mengeraskan suara ketika adzan dan apa dalilnya?
Jawab: hukumnya di sunnahkan, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Seorang Muadzin diampuni baginya sejauh jangkauan suaranya, dan segala sesuatu yang basah dan kering menjadi saksi baginya.” (HR. Khamsah selaim At Tirmidzi)
Dari Abdullah bin Abdurrahman bin sha’sha’ dari ayahnya bahwa Abu Said Al Khudri radhiallahu’anhu berkata kepadanya: “Aku melihatmu menyukai kambing dan tempat pengembalaan. Jika engkau tengah bersama gembalaanmu atau tengah berada di tempat pengembalaanmu ketika mengumandangkan adzan, maka tinggikan suaramu. Sesungguhnya tidaklah jin, manusia, atau apapun yang mendengar suara adzanmu melainkan akan menjadi saksi pada hari kiamat.” Abu Said berkata: “Aku mendengarnya dari Rasulullah salallahu’alaihi wasallam.” (HR. Malik, al Bukhari, An Nasa’I, dan Ibnu Majah). 

[Majalah Fatawa. Hal. 26. Vol. 06. Th. II. 1425H. 2004]

Sunday 18 January 2015

Masuklah Kedalam Islam Secara Keseluruhan



Terkadang kita mendengar ucapan dari sebagian kaum muslimin yang mengatakan bahwa “Kalian hanya berbicara mengenai hal-hal sepele dan masalah furu’iyah (masalah cabang dalam agama), bukan masalah pokok, ini hanyalah merupakan kulitnya saja dari agama ini yang tidak perlu dibahas secara bertele-tele masih banyak persoalan yang lebih besar dalam agama ini yang harus dibahas”. Akibatnya  mereka lalu melakukan pelanggaran dalam agama ini, yang mereka anggap bahwa itu hanyalah persoalan ringan.
Maka janganlah kemudian kita digelincirkan oleh syaitan yang merupakan musuh anak cucu Adam yang abadi. Ketahuilah bahwa sesungguhnya syaitan telah berjanji kepada Allah bahwa dia akan menyesatkan anak cucu Adam sampai kita semua dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat kelak.
Kepada kaum muslimin yang masih membagi-bagi agama ini menjadi kulit dan isi hendaknya memperhatikan ayat Allah di dalam Al Qur’an:
Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhan.” (QS. Al Baqarah: 208)
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah (dalam menafsirkan ayat tersebut): “Masuklah kamu kedalam islam dan taatilah seluruh perintah-perintahNya”.
Al Alusy rahimahullah berkata: “Makna (dari ayat tersebut) adalah: “Masuklah kamu kedalam islam dengan seluruh dirimu. Dan jangan kamu biarkan sedikitpun, baik yang (berhubungan dengan) hal-hal lahir kamu maupun batin, melainkan dalam keadaan islam. sehingga tidak ada tempat bagi yang lain (selain islam).
Maka tidak dibolehkan bagi seorang muslim untuk menganggap remeh sesuatu dari dosa, sebab mungkin saja dosa yang di remehkan itu akan menjadi sebab “zaighul qalb” (tergelincirnya hati/berpalingnya hati dari kebenaran). Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka (QS. Ahs Shaf: 5)
Dari Sahl bin Saad radhiallahu’anhu  dari Nabi sallalhu’alahi wasallam telah bersabada:
Hati-hatilah kamu dari merehkan dosa-dosa (kecil) karena perumpamaan dari dosa-dosa kecil itu laksana suatu kaum yang singgah disuatu lembah lalu datang seorang dengan sepotong kayu dan datang yang lain dengan sepotong kayu, sehingga mereka dapat mengumpulkan (sejumlah potongan kayu) yang dengannya sanggup membuat roti menjadi masak. Dan sesunggunhnya dosa-dosa kecil itu manakala dilakukan oleh seseorang maka ia akan membinasakannya.” (HR. Ahmad dan lainnya)
Berkata Ibnu Mu’taz rahimahullah:
“Tinggalkan dosa-dosa kecil dan (dosa-dosa) besar. Itulah taqwa.
Berbuatlah sebagaimana yang diperbuat oleh orang yang berjalan diatas tanah yang berduri, dimana dia berhati-hati terhadap apa yang dilihatnya.
Janganlah kamu meremehkan (dosa-dosa) kecil, sesungguhnya gunung-gunung (yang besar itu) kumpulan dari kerikil (yang kecil).
Oleh karena itu tidak sepantasnya bagi orang yang beriman kepada Allah untuk meremehkan sebagian syariat dalam agama ini, selama itu datangnya dari Allah dan rasulNya. Hendaknya kita masuk kedalam agama ini secara keseluruhan dengan cara berusaha untuk menerima dan mengamalkan semua ajaran agama islam tanpa terlewatkan sedikitpun.
Kemudian, bahwa dikotomi agama dengan istilah kulit dan isi merupakan istilah bid’ah masa kini yang tidak dikehendaki. Sebab ini hanyalah bertujuan untuk melepaskan diri kita dari sebagian perintah-perintah Allah subhanahu wata’ala dan menghancurkan islam. Maka benarlah orang yang mengatakan “Seandainya bukan karena kulit niscaya akan binasalah isi”.

Saturday 10 January 2015

Keutamaan Azan


Apa dalil keutamaan Adzan dari Al Qur’an dan Sunnah?
Jawab: Firman Allah subhanahu wata’ala:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushilat: 33)
Dan hadits dari Muawwiyah radhiallahu’anhu bahwa Nabi salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah)
Begitu pula hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu bahwa Nabi salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang mengumandangkan Adzan selama tujuh tahun mengharap pahala dari Allah, maka Allah tetapkan untuknya kebebasan dari Neraka.” (HR. Ibnu Majah dan At Tirmidzi)
Serta hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu Nabi bersabda:
“Seandainya manusia itu tahu apa yang terdapat pada adzan dan saf pertama, kemudian mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan mengundinya, niscaya ia akan mengundinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).   

[Majalah Fatawa hal. 22 Vol. 6 Thn. II 1425 H 2004]

Friday 2 January 2015

Cermat Mengatur Waktu



Bekerja sambil kuliah, memang cukup sulit dijalankan. Berikut tipsnya supaya mudah

  • Sesuaikan jadwal

Sebelum memulai, sebaiknya mempelajari jadwal kerja dan sistem perkuliahan. Jangan langsung memutuskan untuk kerja.

  • Biasakan diri tepat waktu

Memang sulit untuk maksimal dan ontime saat bekerja sambil kuliah. Namun jika dibiasakan, pasti bisa. Tanamkan di dalam diri anda prinsip kerja keras, kuliah juga merupakan investasi di masa yang akan datang.

  • Selalu punya rencana alternatif

Orang yang punya jadwal padat, dan tiba-tiba, selalu mempunyai perencanaan alternatif, seperti plan A, Plan B hingga plan C. Selain itu, anda juga harus memulai mencicil tugas-tugas anda sebelum “jatuh tempo”. Hari-hari libur juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas. Prinsipnya, gunakan waktu seefektif mungkin.

  • Tentukan prioritas

Saat jadwal kuliah dan kerja berbenturan di waktu yang sama, anda harus pilih yang mana prioritas anda. Kerja atau kuliah? Dalam kondisi tertentu, kuliah lebih prioritas. Yakni, disaat sedang banyak PR dan mendekati ujian. Apalagi, kuliah adalah investasi masa depan.

  • Manfaatkan rekan kerja

                Anda bisa mensiasati urusan-urusan kantor dengan meminta bantuan rekan kerja. Anda juga tentu harus membantu rekan anda, disaat dia butuh. Perusahaan yang tahu pentingnya kuliah pasti bisa mengerti. [FAJAR]

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes