Istilah
pemuda atau pemudi dalam syariat islam adalah fase umur sejak bailk sampai usia
30 tahun dan menurut sebagian ulama sampai 40 tahun. Dalam beberapa nash Al
Qur’an dan hadits disebutkan kata-kata pemuda/di sebagai isyarat bahwa fase ini
merupakn fase yang sangat tinggi nilainya bagi sesorang. Karena fase ini adalah
fase pertengahan umur seseorang, padanyalah dia memeliki potensi untuk berbuat,
baik dari kekuatan , ilmu, hati dan jiwa yang dimilikinya. Usia muda adalah
masa terbaik dan terindah bagi kehidupn seseorang, sehingga Allah subhanahu wata’ala mengkhususkan masa
muda adalah umur penghuni syurga. Sehingga pernah ada seorang nenek yang datang
kepada Nabi sallallahu’alahi wasallam
bertanya tentang keadaannya, apakah ia akan masuk syurga? maka Nabi sallallahu’alahi
wasallam bersabda bahwa tidak ada nenek yang masuk syurga, maksudnya
adalah tidak ada yang masuk syurga dalam keadaan tua.
Oleh
karena begitu pentingnya umur muda ini dalam islam maka tidak heran jika
musuh-musuh Allah dari kalangan musryikin dan munafikin melaksanakn makar
mereka kepada para pemuda islam. Sehingga kita akan dapatkan berita-berita,
Koran-koran, TV dan semisalnya berisikan kegiatan-kegiatan para pemuda yang
mengarah kepada kegiatan yang negatif jauh dari syariat islam. Hubungan
muda-mudi yang serba bebas, tawuran, perzinahan, pencurian, perampokan dan
masih banyak lagi yang setiap hari mewarnai layar kaca anda, kesemuanya atau
kebanyakannya dilakukan oleh para pemuda. Oleh karena musuh-musuh islam tahu
jika para pemudanya rusak maka islam akan lemah, karena mau tidak mau islam ini
akan diusung oleh para pemuda, maka nereka berusaha untuk menjauhkan pemudanya
dari agamanya.
Dalam
Al Qur’an dan sunnah banyak disebutkan dalil-dalil khusus tentang pemuda diantaranya
ketika Allah menyebutkan tentang pengikut Nabi Musa ‘alahissalam, Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan
pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam Keadaan takut bahwa Fir'aun dan
pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat
sewenang-wenang di muka bumi. dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang
melampaui batas.” (QS. Yunus: 83)
Dalam
ayat diatas menceritakan bahwa pengikut Nabi Musa ‘alahissalam adalah dari kalangan para pemuda yang beriman kepada
Allah.
Kemudian
diayat yang lain yang menceritakan seorang Nabi yang bergelar khalilullah yaitu Nabi Ibrahaim ‘alaihissalam. Ketika Nabi Ibarahim ‘alaihissalam berjuang seorang diri
melawan kesyirikan yang dilakukan kaumnya bahkan keluarganya, lalu beliau
menghancurkan patung-patung sesembahan mereka dan hanya menyisakan patung yang
terbesar. Ketika kaumnya melihat keadaan Tuhan-tuhan mereka yang telah hancur
berantakan, lalu mereka mencurigai Nabi Ibrahim bahwa beliaulah yang telah melakukannya. Mereka mengatakan
sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur’an:
“Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang
pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”.
(QS. Al Anbiya: 60 )
Berdasarkan
ayat diatas bahwa ketika Nabi Ibarahim ‘alaihissalam
berjuang menegakkan tauhid adalah ketika beliau masih menjadi seorang pemuda.
Dan
kisah seorang Nabi yang diabadikan namanya menjadi salah-satu nama surat dalam
Al Qur’an dan digelari dengan kisah terbaik yaitu kisah Nabi Yusuf ‘alahissalam yang di goda oleh seorang
wanita cantik namun kemudian beliau menolaknya, Allah subhanahu wata’ala
berfirman:
“Dan tatkala Dia cukup dewasa[749] Kami berikan
kepadanya Hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik.
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup
pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata:
"Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku
dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan
perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan
wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya[750]. Demikianlah,
agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf
itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (QS.
Yusuf: 22-24)
Lalu
bagaimanakah kondisi para pemuda saat sekarang ini, yang mudah tergoda oleh
wanita-wanita yang kurang iman dan para wanita yang mudah tertipu oleh rayuan
para lelaki hidung belang. Bandingkanlah keadaan anda dengan Nabi Yusuf ‘alaihissalam.
Inilah
Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang rela
meninggalkan syahwatnya untuk taat kepada Allah subhanahu wata’ala yang ketika itu dia adalah seorang pemuda yang
sangat tampan, bahkan beliau rela untuk dipenjara karena menolak ajakan wanita
tersebut. Allah subhanahu wata’ala
berfirman:
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih
aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau
hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk
(memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang
bodoh." (QS. Yusuf: 33)
Inilah
beberapa kisah para pemuda dalam Al Qur’an adapun dalam sunnah yaitu perhatian
Rasulullah untuk mentarbiyah para sahabatnya yang masih muda diantara ketika
beliau menasehati Abdullah bin Abbass radhiallahu’anhu
untuk memiliki perasaan selalu diawasi dan selalu tergantung kepada Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah sallallahu’alahi wasallam bersabda: “Wahai Anak, seungguhnya aku akan mengajarkan
kepadamu beberapa kalimat: “Jagalah
Allah niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan
mendapatkanNya dihadapanmu, jika engkau berdoa maka berdoalah kepada Allah dan
jika engkau meminta tolong maka minta tolonglah kepada Allah…(HR. Tirmidzi;
Hasan Shahih)
Rasulullah
salallahu’alaihi wasallam mengajarkan
kepada pemuda untuk bersikap zuhud terhadap dunia, yaitu ketika Rasulullah Salallahu’alaihi wasallam bersabda
kepada Abdullah bin Umar yang ketika Rasulullah salallahu’alaihi wasallam wafat beliau masih sangat muda belia.
Abdullah bin Umar berkata: “Rasululah
salallahu’alaihi wasallam memegang pundakku pada suatu hari dan bersabda: “Jadilah engkau didunia seperti orang asing
atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Bukhari)
Itulah
beberapa nasehat rasulullah kepada para pemuda. Oleh karena itu hendaknya kita
sadar bahwa agama ini sampai ditangan kita pada hari ini adalah karena
perjuangan dan pengorbanan para pemuda dizaman Nabi salallahu’alahi wasallam. Lihatlah Umar bin Khattab, Ali bin Abi
Thalib, Zubair bin Awwam radhiallahu’anhum
ajma’in yang digelari singa Allah. Khalid bin Walid radhiallahu’anhu yang digelari pedang Allah yang terhunus. Zaid bin
Tsabit radhiallahu’anhu sang penulis
wahyu, Ummul mu’minin Aisya radhiallahu’anhu
yang banyak meriwayatkan hadits dari
kalangan wanita dan masih banyak lagi para sahabat yang tidak mungkin
disebutkan satu persatu ditempat ini.
Lalu
dimanakah para pemuda islam hari ini?! Apakah yang telah kalian sumbangkan
untuk agama kalian?! Apakah mol-mol dan tempat-tempat hiburan yang lebih kalian
sukai daripada masjid dan pengajian-pengajian?! Apakah lagu dan musik lebih
kalian sukai daripada Al Qura’an?! Jika demikian, maka ketahuilah bahwa
musuh-musuh Allah telah berhasil meruntuhkan agama kalian tanpa kalian sadari, Allah tempat
kita memohon pertolongan.