pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Monday 23 March 2015

Saudaraku, Tundukanlah Pandanganmu Karena Allah



Setiap hari kita di suguhkan dengan pemandangan yang dapat membinasakan iman seseorang. Wanita-wanita muslimah yang keluar rumah dengan memakai pakaian mempertontonkan auratnya adalah pemandangan yang di anggap biasa pada hari ini. Hendaknya kita tidak lupa bahwa semua anggota tubuh kita kelak di akhirat akan di mintai pertanggungjawabannya. Maka sudah seharusnya jika dalam setiap aktivitas kita senantiasa selaras dengan tuntunan Allah subhanahu’wata’ala.
Diantara sikap yang harus dimiliki seorang muslim dan muslimat adalah senantiasa berusaha menjaga pandangannya untuk tidak melihat hal-hal yang di haramkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Tidak berlebihan dalam menghambur-hamburkan pandangan, sebab berlebihan dalam hal memandang akan menimbulkan anggapan indah apa yang di pandangnya. Selanjutnya muncullah berbagai kerusakan dalam hatinya. Diantara kerusakan yang di maksudkan adalah sebagai berikut:
Pertama: di riwayatkan bahwa Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Pandangan itu adalah panah beracun Iblis. Barangsiapa yang menundukan pandangannya karena Allah subhanahu wata’ala, Dia akan berikan kepadanya kenikmatan dalam hatinya yang akan ia rasakan sampai bertemu denganNya” (HR. At Thabrani dan Al Hakim)
Dari hadits  diatas dapat kita mengambil pelajaran bahwa pandangan adalah anak panah beracun Iblis yang jika dia terlepas maka akan mengenai sasaran, hanya saja anak panah itu terkadang menancap sangat dalam dan menimbulkan “luka” yang sulit untuk di sembuhkan atau hanya sekedar menggores sasaran tersebut.
Kedua: masuknya syaitan ketika seseorang memandang. Sesungguhnya masuknya syaitan melalui jalan ini melebihi kecepatan aliran udara keruang hampa. Syaitan akan menjadi wujud yang di pandang seakan-akan indah, menjadikannya sebagai berhala tautan hati. Kemudian mengobral janji dan angan-angan. Lalu, ia nyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat. Seseorang tidak mungkin melakukannya tanpa adanya gambaran wujud yang di pandang.
Ketiga: pandangan itu menyibukkan hati, mejadikannya lupa akan hal-hal yang bermanfaat baginya, dan menjadi penghalang antara keduanya. Akhirnya, urusannya pun jadi kacau, ia selalu lalai dan mengikuti hawa nafsunya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu taat kepada orang yang telah kami lalaikan hatinya dari dzikir kepada Kami dan mengikuti hawa nafsunya serta urusannya kacau balau.” (QS. Al Kahfi: 28)
Para pakar akhlak bertutur: “Antara mata dan hati ada kaitan eratnya. Bila mata telah rusak dan hancur, maka hatipun akan rusak dan hancur. Hati seperti ini ibarat tempat sampah yang berisikan segala najis, kotoran dan sisa-sisa yang menjijikkan. Ia tidak layak di huni oleh ma’rifatullah, mahabbatullah, inabah kepadaNya, ketundukan kepadaNya, dan kegembiraan berada di dekatNya. Penghuninya adalah hal-hal yang menjadi kebalikannya.”
Keempat: Membiarkan pandangan lepas juga adalah kemaksiatan kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah subhanahu wata’ala berfirman:
 “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya…” (QS. An Nuur: 30-31)
Dan juga sabda Nabi salallahhu’alaihi wasallam:
“Wahai Ali, janganlah pandangan pertama kau ikuti dengan pandangan berikutnya, untukmu pandangan pertama, tetapi bukan untuk berikutnya!” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi dinyatakan shahih oleh Al Hakim sesuai dengan syarat Muslim dan di sepakati oleh Adz Dzahabi)
Dan dalam riwayat yang lain dari sahabat Jarir bin Abdullah radhiallahu’anhu berkata:
“Aku bertanya kepada Rasulullah salallahu’alaihi wasallam tentang pandangan yang tidak di sengaja. Beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim)
Sesungguhnya orang yang mendapatkan kemenangan di dunia, hanyalah orang yang menjalankan pertintah Allah subhanhu wata’ala. Tidak ada keselamatan bagi seorang hamba kecuali menjalankan perintah-perintah Allah subhanahu wata’ala.
Membiarkan pandangan bebas berarti memasukkan kegelapan di dalam hati. Sebagaimana menundukkan pandangan karena Allah subhanahu wata’ala berarti memasukkan cahaya kedalamnya. Bila hati telah bersinar, berbagai amal kebaikan berdatangan dari berbagai penjuru, untuk di laksanakan. Sebagaimana bila ia gelap, berbagai bencana dan keburukan pun akan berdatangan dari berbagai tempat.
Membiarkan pandangan lepas juga menjadikan hati buta, tidak dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil, yang sunnah dari yang bid’ah. Tunduknya pandangan karena Allah subhanahu wata’ala akan membuahkan firasat yang benar yang dapat menjadi pembeda.
Salah seorang shaleh berkata: “Barangsiapa yang mengisi lahirnya dengan mengikuti sunnah, mengisi batinnya selalu bermuraqaabah, menjaga pandangannya dari hal-hal yang di haramkan, menjaga dirinya dari yang syubhat dan hanya memakan yang halal, firasatnya tidak akan keliru.”
Balasan itu setimpal dengan amal. Barangsiapa yang menundukan pandangannya dari hal-hal yang di haramkan oleh Allah subhanahu wata’ala, niscaya Allah subhanahu wata’ala akan mencemerlangkan bashirahnya. Oleh karena itu, wahai saudaraku tundukanlah pandanganmu karena Allah.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes