pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Saturday 13 December 2014

Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual dan Intelektual)


Tidak semua metode belajar dapat mewakili wahana pencapaian tujuan pendidikan. Semua pemakainya ditentukan oleh sifat tujuan dan isi materi yang akan diajarkan. Dalam kenyataannya banyak kelemahan dan hambatan pembelajaran terjadi di kelas antara guru siswa ataupun antara siswa, hasil penelitian yang dilakukan Meier (2002:104) menunjukan hambatan dan kelemahan tersebut terjadi pada tahap persiapan ( preparation ), penyampaian       ( presentation ), pelatihan ( practice ) dan penampilan hasil  ( performance ). Untuk mengatasi kelemahan dan hambatan tersebut maka dalam setiap tahap pembelajaran tersebut dapat menerapkan pendekatan belajar “ SAVI “ yaitu somatis, auditory, visual dan intelektual ada dalam setiap peristiwa pembelajaran.
Belajar somatis berarti belajar dengan menggunakan indra peraba, kinestis, serta melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar. Jadi untuk merangsang hubungan pikiran-tubuh, ciptakanlah suasana belajar yang dapat membuat orang bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif secara fisik dari waktu ke waktu
Belajar auditory berarti belajar dengan berbicara dan mendengar. Dalam merancang pembelajaran matematika yang menarik bagi saluran auditory yang kuat dalam diri siswa carilah cara untuk mengajak mereka membicarakan apa yang sedang mereka pelajari. Mintalah siswa membaca dengan keras secara dramatis dalam menceritakannya. Ajak siswa berbicara saat mereka memecahkan masalah, membuat model, mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja, menguasai keterampilan, membuat tinjauan pengalaman kerja, atau menciptakan makna-makna pribadi bagi diri mereka sendiri.
Belajar visual berarti belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Kebanyakan siswa akan lebih muda belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan, lebih-lebih dalam belajar matematika akan lebih muda jika siswa dapat melihat contoh-contoh dari dunia nyata seperti diagram, peta dan gambaran dari segala hal yang dipelajari. Teknik lain yang biasa dilakukan seorang guru, terutama orang-orang dengan keterampilan visual yang kuat, adalah meminta mereka mengamati situasi dunia nyata lalu memikirkan serta membicarakan situasi itu, menggambarkan proses, prinsip atau makna yang dicontohkan. 
Belajar intelektual berarti belajar dengan memecahkan masalah dan merenungi. Intelektual adalah pencipta makna dalam pikiran, sarana yang digunakan manusia untuk berpikir, menyatukan pengalaman, menciptakan jaringan saraf baru dan belajar ( Meier, 2002 : 99 ).intelektual menghubungkan pengalaman mental, fisik, emosional dan intuitif tubuh untuk membuat makna baru bagi dirinya. Aspek intelektual dalam belajar akan terlatih jika guru mengajak siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran seperti memecahkan masalah, membuat kesimpulan dalam pembelajaran matematika.

Untuk lebih jelas dwonload skripsinya "Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual dan Intelektual)"

Klik linknya

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes