pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Sunday 12 April 2015

Paku



Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat sangat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku kepagar.
Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang mengusulkan agar ia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya kepagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah dengan baik lubang yang ada di pagar ini. Pagar ini tidak akan bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini dihati orang lain.
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli berapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada...dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik.

Sumber: Kumpulan motivasi

Wednesday 8 April 2015

Usaha Pendekatan Antara Sunni dan Syiah



Sudah menjadi hal yang wajar kalau dalam masyarakat Islam terdapat usaha-usaha yang ditujukan unutk menyelesaikan segala perselisihan dan  perbedaan  yang terjadi.  Dikarenakan termasuk dalam pokok ajaran islam berpegang teguh dengan tali Allah  dan menghindari perpecahan. Dan  merupakan hal yang menggembirakan bagi seorang muslim yang mukhlish apabila kaum muslimin bisa bersatu di bawah kepemimpinan satu orang. Pendekatan adalah sarana untuk mencapai  persatuan itu dan menghindari perpecahan serta saling berprasangka baik  guna menjaga persatuan umat.
Dan pendekatan yang kita idam-idamkan adalah pendekatan  yang benar-benar hidup dan berdasarkan alasan yang jelas. Yang  berdasarkan pada dalil-dalil yang ilmiah dan berdasarkan pada pengalaman lapangan.  Bukan pendekatan yang hanya sebatas dalam tataran diskusi, perkumpulan  yang hanya dihiasi dengan  hal-hal yang semu, akan tetapi kenudian tidak kita dapati dalam dunia nyata sebuah dampak atau pengaruh.
Oleh karena itu saya pribadi memandang bahwa pendekatan yang benar adalah: Dengan mendekatkan sunnah dan syiah melalui pokok ajaran Islam  (Al Quran dan Sunnah) dan saya tidak mendukung usaha pendekatan yang diarahkan kepada kelompok yang sudah jelas beda di atas kebenaran untuk berdekatan dengan kelompok yang  tidak berpijak pada kebenaran. Dan kami memandang bahwa pendekatan yang benar adalah pendekatan kepada al Kitab dan Sunnah. Dan sekarang marilah kita lihat sejauh mana kedekatan atau kejauhan syiah dengan dua pokok ini. Untuk menjelaskan itu kami katakan:
 Pertama: Al Quran
Saya tidak akan mengulang-ulang tentang aqidah para ulama syiah yang menganggap bahwa al Quran sudah dirubah. Akan tetapi saya akan  menjelaskan bebrapa poin yang memiliki kaitan dengan hal ini.
1.      Dengan asumsi  bahwa sebagian ulama syiah ada yang tidak sependapat dengan keyakinan bahwa al Quran sudah diubah, akan tetapi kita masih melihat bahwa kaum syiah masih terus menerus   mencetak dan menggandakan  buku-buku yang memmuat alur pikiran ini, sebagai contoh:
-   Al Kafi karya al Kulani, 'Mahdi' mengatakannya, "al Kafi sudah cukup bagi Syiah."  (dalam Raoudhotul Jannat Khunsariy juz 6 hal 116)
-    Biharul Anwar karya al Majlisi, dicetak dalam bentuk CD.
-   Al Anwarur Ridhowiyah karya Syeikh Ahmad Ali Ashfur al Bahrani.
-  Tahriful Qur’an karya Sayyid Ali Naqiy ibn Abil Hasan  dalam bahasa Urdu.
2.      Penghormatan kaum syiah terhadap ulama mereka yang berpendapat bahwa al Quran sudah tidak asli. Seperti An Nur Thobrisi, Salim ibn Qois al Hilali, Muhammad al Faidh al Kasyani, Muhammad Baqir al Majlisi, Yusuf Bahrani, Nikmatullah al Jazairiy. Berkata Abul Hasan  al ‘Amili:  "Menurut  kami pendapat yang mengatakan bawa al Quran sudah dirubah, sudah tidak asli adalah pendapat yang benar, apalagi setelah penelitian di berbagai   atsar dan periwayatan. Yang mana sangat mungkin dikatakan itu sebagai dhoruriyat madzhab syiah, dan  juga merupakan salah satu  sarana guna merebut kekholifahan." (dalam muqoddimah kedua, bagian keempat  Miratul Anwar wa Misykatul Asrar).  Berkata Syeikh Nikmatullah al Jazairi: "Sesungguhnya menerima begitu saja bahwa al Quran adalah mutawatir yang merupakan wahyu ilahi, dan keyakinan bahwa semuanya diturunkan melalui Jibril. Mengakibatakan menolak semua riwayat yang mutawatir yang menyatakan dengan tegas bahwa al Quran telah diubah baik secara harfiah, makna maupun materinya. Meskipun sebagaian besar kita telah menyatakan  akan kebenaran hal itu." (dalam al Anwarun Nu’maniyah juz 2 hal 357)
3.      Masih banyak kalangan ulama syiah modern yang berkeyakainan bahwa al Quran sudah tidak asli lagi, sebagai contoh: Syeikh Dr. Adnan Wail, Syeikh Husein Fuhaid, mereka memiliki kaset dan video yang menunjukkan bahwa pendapat ini masih diyakini di kalangan syiah.
4.      Kaum syiah tidak memperhatikan tilawah dan ta’allumulquran meskipun sampai pada jenjang perguruan tinggi dan pada lembaga-lembaga intelektual keagamaan. Apa yang akan kami paparkan disini bukanlah kami ambilkan dari pendapat ulama kalangan sunni seperti syeikh Musa Jarullah atau syeikh Nadawi, akan tetapi saya ambilkan dari figur kepemimpinan syiah  yang tertinggi hari ini, yaitu Ayatullah Khomeni dan yang lainnya dari ulama besar syiah... mereka mengatakan:  "Yang menjadi keprihatinan adalah  bahwasanya kita sebenarnya mampu untuk memulai studi atau melanjutkannya begitu kita menerima ijazah ijtihad  tanpa harus ada  kewajiban untuk ujian al Quran, meskipun hanya sekali!!!! mengapa demikian??? Dikarenakan studi kita tidak mengacu pada al Quran." (dalam Tsawabit wa Mutaghoyyirot Gauzah Ilmiah oleh Dr. Ja’far al Baqir hal 110). Dia juga mengatakan: "Jika seseorang ingin mendapatkan peredikat tertentu dalam jenjang pendidikan, maka dia tidak perlu belajar tafsir al Quran,  supaya tidak disangka orang bodoh. Karena dia mempunyai keyakinan bahwa para ahli tafsir yang mana umat sudah banyak mendapatkan manfaat dari mereka, dia katakan sebagai orang yang bodoh, tidak mempunyai bobot ilmu. Oleh karena itu   kita harus meninggalkan al Quran, kalau tidak ingin mencoreng aib pada kita." (dalam  Tsawabit wa Muaghoyyirot hal. 112) Berkata Dr. Baqiry:  "Seorang murid bisa sampai pada puncak jenjang studinya, yaitu “Ijtihad” tanpa harus mendalami ilmu-ilmu tentang al Quran. Atau hanya  sekedar mempelajari bagaimana cara membaca dengan benar. Cukup baginya untuk mengetahui bagaimana cara pengambilan hukum (istimbathul ahkam) syariat ketika dalil-dalil disodorkan kepadanya. Sehingga dia bisa menyimpulkannya dari sisi fiqhnya dengan kemampuan akal dan kaidah ushul yang khusus." (dalam buku yang sama hal 110) Berkata Atyatullah Muhammad Husein Fadhl:  "Sungguh kami terkejut dengan kurikulum studi di Najf dan Qum dan pada tempat yang  lainnya, yang tidak memasukkan studi al Quran dalam  kurikulum nya." (dalam buku yang sama hal 111)
Kedua: Pendapat Kalangan Syiah Tentang Sahabat
Allah ta’ala dan Rasul salallahu’alaihi wasallam sudah menjelaskan posisi para sahabat yang merupakan pembawa panji-panji Islam dan merupakan penopang agama ini. Akan tetapi kalangan syiah mengatakan: "Sesungguhnya seluruh sahabat telah keluar dari agamanya “murtad” sepeninggal Nabi salallahu’alaihi wasallam, kecuali hanya empat orang saja". Pendapat ini bisa dilihat  dalam:
-  Kitab Salim ibn Qois al ‘Amiri, hal. 92 cetakan Darul Funun.
-  Raodhothul Kafi juz. 8 hal 245
-  Hayatul Qulub,  oleh Al Majlisi juz 2 hal 640
Mereka juga mengkafirkan dan juga melaknat Ummul Mukminin Aisyah. Al Majlisi berkata:  "Kita semua berlepas diri dari empat berhala... Aisyah dan Hafshoh... mereka adalah seburuk-buruk makhluk Allah yang ada di muka bumi. Dan seorang imannnya tidak dianggap sempurna sebelum berlepas diri dari mereka." (dalam  Hidayah oleh Ash Shoduq hal 110 dan dalam Haqqul Yakin karya al Majlisi hal 519)  Berkata Syeikh Abdul Wahid al Anashori – dia adalah tokoh pendekatan antara sunni dan syiah -: "Kaum syiah mengkategorikan sebagai pelecehan terhadap Islam apabila seseorang mengambil tafsir melalui Abu Hurairah, Samurah ibn Jundub atau Anas ibn Malik dan yang sekelas dengan  mereka. Mereka menyakini bahwa mereka telah memalsukan agama dan telah berdusta." (dalam Adhwau ala Khuthuth, oleh Muhibbudin al Khothib, hal 65).
Kaum syiah juga berbeda dengan kaum muslimin, mereka berkeyakinan bahwa  sumber wahyu  tidak hanya berasal dari Nabi  salallahu’alaihi wasallam.   Ayatullah Husein al Khorsani berkata tentang persatuan dan pendekatan: “Kami kaum syiah memandang sebagai satu kewajiban dan hal penting untuk menyatukan Islam dan meninggalkan segala hal yang bisa menimbulkan perpecahan dalam Islam". Akan tetapi dalam halaman yang sama dia berkata: "Adapun alasan Syiah melaknat Abu Bakar dan Umar  dan para pengikutnya  dikarenakan akan hanya mengikuti  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam!!! Sesungguhnya mereka – tidak diragukan lagi-  mereka sudah tertolak dari  Nabi dan dilaknat Allah." (dalam Islah ala Dhouit Tasyayu’ hal 88).
Sumber: www.hakekat.com

Saturday 4 April 2015

Jenggot Bantu Jaga Kelembaban Kulit Wajah



Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pria berjenggot lebih sehat kulit wajahnya. Adalah University Southern Queensland mempublikasikan bahwa wajah yang tertutup jenggot rata-rata sehat.
Alasannya, pria brewokan lebih rendah terpapar sinar ultra violet yang membahayakan, ketimbang yang tidak memiliki brewok.
Dalam penelitian yang menggunakan tehnik dosimetrik (pengukur jumlah sinar atau radiasi yang diserap tubuh), diperoleh fakta bahwa jenggot memberikan perlindungan terhadap sinar ultra violet matahari hingga sekitar 90-95%.
Selain melindungi dari sinar ultra violet, jenggot juga diyakini membuat seseorang lebih awet muda. Dr. Nick Lowe, pakar dermatologi (ahli penyakit kulit) dari London mengatakan, jenggot membantu kulit agar tetap lembab.
“Jenggot menjaga kulit dari terpaan angin yang bisa menyebabkan kulit kering. Kulit yang terjaga kelembabannya tentu lebih sehat dibandingkan kulit kering”
Spesialis kulit dan kelamin, RS Wahidin Sudirohusodo (RSWS), Dr. dr. Khaeruddin Djawad, Sp.KK menuturkan, masuk akal jika jenggot mampu mengurangi paparan sinar ultra violet. Logikanya, dengan jenggot, sinar yang bebahaya bagi kulit tersebut terhalangi menembus secara langsung kewajah.
“Masuk akal kalau jenggot membantu menurunkan kadar paparan sinar ultra violet kewajah,” katanya. Khaeruddin juga membenarkan kulit orang berjenggot lebih lembab. Ini karena kulit yang ditumbuhi bulu tersebut mengandung minyak yang membuatnya lembab dan tidak kering.
Tapi, terkadang brewok juga membawa masalah bagi kesehatan kulit, jika dicukur dengan alat atau bahan yang tidak cocok, bisa berakibat ruam dikulit,” kata Khaeruddin.
Spesialis kulit dan kelamin lainnya, dr Andi Sastri zainuddin Sp.KK menambahkan, brewok bisa membantu  mencegah paparan sinar ultra violet. Selain itu, menurutnya dari segi  estetika, beberapa orang juga lebih tertarik pada cowok brewokan.
Kelebihan lainnya, cowok brewokan lebih minimal terkena dermatitis kontak. Yakni dermatitis akibat tersentuh zat-zat kimia. “Cowok brewok lebih terjaga dari produk bahan kimia,” kuncinya. [FAJAR]

Tuesday 31 March 2015

Untukmu Wahai Pemuda



Istilah pemuda atau pemudi dalam syariat islam adalah fase umur sejak bailk sampai usia 30 tahun dan menurut sebagian ulama sampai 40 tahun. Dalam beberapa nash Al Qur’an dan hadits disebutkan kata-kata pemuda/di sebagai isyarat bahwa fase ini merupakn fase yang sangat tinggi nilainya bagi sesorang. Karena fase ini adalah fase pertengahan umur seseorang, padanyalah dia memeliki potensi untuk berbuat, baik dari kekuatan , ilmu, hati dan jiwa yang dimilikinya. Usia muda adalah masa terbaik dan terindah bagi kehidupn seseorang, sehingga Allah subhanahu wata’ala mengkhususkan masa muda adalah umur penghuni syurga. Sehingga pernah ada seorang nenek yang datang kepada Nabi sallallahu’alahi wasallam bertanya tentang keadaannya, apakah ia akan masuk syurga? maka Nabi sallallahu’alahi wasallam  bersabda bahwa  tidak ada nenek yang masuk syurga, maksudnya adalah tidak ada yang masuk syurga dalam keadaan tua.
Oleh karena begitu pentingnya umur muda ini dalam islam maka tidak heran jika musuh-musuh Allah dari kalangan musryikin dan munafikin melaksanakn makar mereka kepada para pemuda islam. Sehingga kita akan dapatkan berita-berita, Koran-koran, TV dan semisalnya berisikan kegiatan-kegiatan para pemuda yang mengarah kepada kegiatan yang negatif jauh dari syariat islam. Hubungan muda-mudi yang serba bebas, tawuran, perzinahan, pencurian, perampokan dan masih banyak lagi yang setiap hari mewarnai layar kaca anda, kesemuanya atau kebanyakannya dilakukan oleh para pemuda. Oleh karena musuh-musuh islam tahu jika para pemudanya rusak maka islam akan lemah, karena mau tidak mau islam ini akan diusung oleh para pemuda, maka nereka berusaha untuk menjauhkan pemudanya dari agamanya.
Dalam Al Qur’an dan sunnah banyak disebutkan dalil-dalil khusus tentang pemuda diantaranya ketika Allah menyebutkan tentang pengikut Nabi Musa ‘alahissalam, Allah  subhanahu wata’ala berfirman:
“Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam Keadaan takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang melampaui batas. (QS. Yunus: 83)
Dalam ayat diatas menceritakan bahwa pengikut Nabi Musa ‘alahissalam adalah dari kalangan para pemuda yang beriman kepada Allah.
Kemudian diayat yang lain yang menceritakan seorang Nabi yang bergelar khalilullah yaitu Nabi Ibrahaim ‘alaihissalam. Ketika Nabi Ibarahim ‘alaihissalam berjuang seorang diri melawan kesyirikan yang dilakukan kaumnya bahkan keluarganya, lalu beliau menghancurkan patung-patung sesembahan mereka dan hanya menyisakan patung yang terbesar. Ketika kaumnya melihat keadaan Tuhan-tuhan mereka yang telah hancur berantakan, lalu mereka mencurigai Nabi Ibrahim bahwa beliaulah  yang telah melakukannya. Mereka mengatakan sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur’an:
“Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”. (QS. Al Anbiya: 60 )
Berdasarkan ayat diatas bahwa ketika Nabi Ibarahim ‘alaihissalam berjuang menegakkan tauhid adalah ketika beliau masih menjadi seorang pemuda.
Dan kisah seorang Nabi yang diabadikan namanya menjadi salah-satu nama surat dalam Al Qur’an dan digelari dengan kisah terbaik yaitu kisah Nabi Yusuf ‘alahissalam yang di goda oleh seorang wanita cantik namun kemudian beliau menolaknya, Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan tatkala Dia cukup dewasa[749] Kami berikan kepadanya Hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya[750]. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (QS. Yusuf: 22-24)
Lalu bagaimanakah kondisi para pemuda saat sekarang ini, yang mudah tergoda oleh wanita-wanita yang kurang iman dan para wanita yang mudah tertipu oleh rayuan para lelaki hidung belang. Bandingkanlah keadaan anda dengan Nabi Yusuf ‘alaihissalam.
Inilah Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang rela meninggalkan syahwatnya untuk taat kepada Allah subhanahu wata’ala yang ketika itu dia adalah seorang pemuda yang sangat tampan, bahkan beliau rela untuk dipenjara karena menolak ajakan wanita tersebut. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh." (QS. Yusuf: 33)
Inilah beberapa kisah para pemuda dalam Al Qur’an adapun dalam sunnah yaitu perhatian Rasulullah untuk mentarbiyah para sahabatnya yang masih muda diantara ketika beliau menasehati Abdullah bin Abbass radhiallahu’anhu untuk memiliki perasaan selalu diawasi dan selalu tergantung kepada Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah sallallahu’alahi wasallam bersabda: “Wahai Anak, seungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: “Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapatkanNya dihadapanmu, jika engkau berdoa maka berdoalah kepada Allah dan jika engkau meminta tolong maka minta tolonglah kepada Allah…(HR. Tirmidzi; Hasan Shahih)
Rasulullah salallahu’alaihi wasallam mengajarkan kepada pemuda untuk bersikap zuhud terhadap dunia, yaitu ketika Rasulullah Salallahu’alaihi wasallam bersabda kepada Abdullah bin Umar yang ketika Rasulullah salallahu’alaihi wasallam wafat beliau masih sangat muda belia. Abdullah bin Umar berkata: “Rasululah salallahu’alaihi wasallam memegang pundakku pada suatu hari dan bersabda: “Jadilah engkau didunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Bukhari)
Itulah beberapa nasehat rasulullah kepada para pemuda. Oleh karena itu hendaknya kita sadar bahwa agama ini sampai ditangan kita pada hari ini adalah karena perjuangan dan pengorbanan para pemuda dizaman Nabi salallahu’alahi wasallam. Lihatlah Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam radhiallahu’anhum ajma’in yang digelari singa Allah. Khalid bin Walid radhiallahu’anhu yang digelari pedang Allah yang terhunus. Zaid bin Tsabit radhiallahu’anhu sang penulis wahyu, Ummul mu’minin Aisya radhiallahu’anhu yang banyak meriwayatkan hadits  dari kalangan wanita dan masih banyak lagi para sahabat yang tidak mungkin disebutkan satu persatu ditempat ini.
Lalu dimanakah para pemuda islam hari ini?! Apakah yang telah kalian sumbangkan untuk agama kalian?! Apakah mol-mol dan tempat-tempat hiburan yang lebih kalian sukai daripada masjid dan pengajian-pengajian?! Apakah lagu dan musik lebih kalian sukai daripada Al Qura’an?! Jika demikian, maka ketahuilah bahwa musuh-musuh Allah telah berhasil meruntuhkan agama kalian tanpa kalian sadari, Allah tempat kita memohon pertolongan.

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes