pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Saturday 28 January 2012

Mut’ah dan Aids


Sejak Amerika Serikat menginvasi  Irak, di negeri 1001 itu terjadi peningkatan tajam penderita AIDS, yang paling parah di banding masa-masa sebelumnya. Tahun 2003, jumlah penderita HIV mencapai 265 orang dan sebagian besar meninggal dunia. Dalam penelitian di simpulkan, 80 orang dari jumlah tersebut, tertular virus HIV melalui transfusi darah yang di peroleh dari luar Irak sebelum tahun 1986. Tapi pada tahun belakangan ini, penyebaran virus HIV mengalami perubahan di Irak. Melalui sejumlah penelitian, di peroleh kesimpulan bahwa virus HIV di Irak menyebar melalui hubungan lawan jenis secara intensif, melebihi apa yang biasa di lakukan seorang pelacur.
Sebuah lembaga penelitian Irak yang khusus memantau perkembangan penyakit seksual di antara warga Irak di kota Nejef, Karbala, Wasith, Qadisiya, Maisan, Dzi Qar, Bashra, Matsana dan Baghdad telah mengeluarkan hasil penelitiannya. Mereka menemukan beberapa tahun terakhir terjadi trend pernikahan mut’ah di banyak keluarga Irak yang berada di bawah garis kemiskinan. Kaum wanita yang menjadi pelaku nikah mut’ah inilah yang menurut penelitian, menjadi salah satu sarana perpindahan virus HIV ke manusia lain. Sementara si wanita tidak sadar kalau dirinya membawa virus HIV.
Satu dari dua penderita AIDS di Irak adalah pelaku nikah mut’ah. Menurut perkiraan dokter, di sejumlah distrik yang di huni oleh mayoritas kaum Syiah, terjadi kasus penderita penyakit AIDS lebih dari 75 ribu kasus pertahunnya. Kajian yang di lakukan juga memunculkan kesimpulan adanya sejumlah besar para penderita AIDS yang belum merujuk kedokter karena alasan sosial. Jumlah penderita AIDS di Irak merupakan jumlah yang paling besar dari berbagai Negara Eropa dan Arab, setelah Iran. Dan pernikahan mut’ah menjadi sebab utama yang paling banyak menularkan virus HIV melalui hubungan seksual.
Sejak tumbangnya pemerintahan Irak yang di pimpin Sadam Husein tahun 2003, secara tidak resmi terjadi arus pernikahan mut’ah yang luar biasa di Irak. Nikah mut’ah di Irak bahkan di lakukan dalam tempo yang sangat singkat, yakni satu kali hubungan badan lalu berpisah. Karena itulah sebagian kaum pria dan wanita terlibat hubungan seksual melalui pernikahan mut’ah sampai beberap kali dalam sehari. Dan kini, menurut kementrian kesehatan Irak, selama tiga tahun terakhir, terjadi 64.428 kasus penderita AIDS di Irak. Para tokoh agama dan pemerintah saat ini melakukan upaya intensif untuk menekan trend nikah mut’ah yang menjadi indikator hilangnya pertimbangan logika, kesehatan, etika dan moralitas warga Irak. Inilah fakta nyata apabila kemaksiatan yang bernama zina itu di legalkan dengan alasan apapun juga, termasuk dengan mengemasnya atas nama nika mut’ah.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes