pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Friday 28 October 2011

Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Integral


Kesulitan belajar merupakan faktor yang dapat menghambat tujuan belajar peserta didik banyak faktor yang menyebabkan kesulitan belajar, namun secara umum penyebab utamanya adalah faktor intern dan ekstern, faktor intern berhubungan dengan kondisi bahan-bahan belajar, lingkungan belajar, guru dan sebagainya.
Banyak orang mengakui bahwa belajar matematika tidak seperti belajar bidang studi lainnya. Diakui pula bahwa pelajaran matematika relatif agak sulit dipahami dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Seperti misalnya pada pokok bahasan diferensial integral, meski persoalan sehari-hari tetapi banyak siswa yang mengalami kesulitan terutama pada saat menulis rumus-rumus integral. Hal ini disebabkan karena banyak rumus integral yang harus dikuasai oleh siswa kemudian menerapkannya kedalam soal.
Untuk lebih jelas silahkan dwonload Skripsi lengkap: "Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Integral"

Klik link di bawah

                 http://adf.ly/rw2Fe

Adakah Pacaran Islami?


Pacaran….
Setiap kali kita mendengarnya, akan terlintas di benak kita tentang sepasang anak manusia yang tengah di mabuk cinta dan di landa asmara, saling mengucapkan rasa sayang dan rindu. Senang berdua-duaan di telpon atau di tempat-tempat yang sepi , sehingga begitu asyiknya bersama ratusan nyamuk yang menggigitpun tak terasa. Tak terhitung kata-kata romantis yang keluar dari sepasang muda-mudi yang tengah di mabuk cinta ini dan barangkali jika di bukukkan bisa menjadi sebuah novel.
Yah..! begitulah pacaran sangat menyenangkan dan membutakan hati. Segalanya bisa terasa indah, ssssttt…! bahkan menurut orang yang pernah berpacaran nih “tai kucing pun terasa coklat..!”,  ck..ck..ck.! suit..! suit..! suit…!.
Orang yang sedang di mabuk cinta itu, bagaikan orang yang kecanduan narkoba, semakin dilarang maka akan semakin menjadi, atau jika dikatakan kepadanya bahwa hal itu di haramkan dalam agama. Serta merta mereka akan berklelit dan berdalih agar bisa terhindar dari keharaman tersebut. Bahkan mungkin ada sebagian mereka yang akan mengatakan “bukankah ada pacaran islami? Yang tidak perlu melanggar batasan-batasan syariat?!”.
Lalu benar kah di dalam islam ada pacaran yang islami?, lalu seperti apakah pacaran islami itu? Walallahu’alam, apapun itu, mau pacaran islami kek, pacaran kafir kek terserah…! Yang jelas di dalam islam seseorang itu di larang untuk mendekati yang namanya perzinahan, artinya bahwa kita di larang atau di haramkan untuk melakukan aktifitas-aktifitas yang dapat mengarah kepada terjadi perzinahan. Sebagaimana firman Allah subhanhu wata’ala:
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al Isyra’: 32)
Jadi medekati zina saja sudah dilarang apalagi jika sudah melakukannya. Beberapa  hal yang dapat mengantarkan seseorang kepada perzinahan diantaranya adalah:
1.    Pandang memandang
Pandangan dapat menimbulkan anggapan indah apa yang di pandang dan bertautnya hati yang memandang, kepada obyek yang di pandangnya. Selanjutnya akan muncullah berbagai kerusakan di dalam hatinya. Maka benarlah kata pepatah yang mengatakan dari mata turun ke kaki eh..! salah, maksudnya dari mata turun ke hati.
Pandangan adalah panah beracun dari panah-panah syaitan. Sebagaimana di sebutkan oleh Rasulullah salallahu’alaihi wasallam:
“Pandangan itu adalah panah beracun Iblis. Barangsiapa menundukan pandangannnya karena Allah ‘azza wajalla. Dia akan berikan kenikmatan dalam hatinya yang akan ia rasakan sampai ia bertemu denganNya.” (HR. Thabrani, Al Hakim dan Ahmad)
Mungkin inilah kenapa cinta itu sering dilambangkan seperti hati yang tertusuk panah. Wallahu’alam.
Oleh karena itu Allah memerintahkan agar orang-orang yang beriman menundukan pandanganya, sebagaimana firmanNya:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS. An Nuur: 30)
Ehh…! Yang wanitanya jangan senang dulu..! karena bukan cuman laki aja yang di suruh tundukan pandangan, kalian juga punya jatah dalam ayat selanjutnya, yaitu dalam surat An Nuur ayat 31:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nuur: 31)
Jadi buat para wanita selain di suruh menundukan pandangannya juga di suruh menutup auratnya dari laki-laki asing yang bukan mahramnya. Bisa ngga’ ini kalian lakukan jika kalian pacaran?!
2.    Berdua-duaan di Tempat Yang Sepi
Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu berkata: “Saya mendengar Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah salallahu’alaihi wasallam juga bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan seorang wanita, karena syaitan akan menjadi yang ketiganya.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi)
3.    Menyentuh Lawan Jenis
Dari Ma’qil bin Yassar radhiallahu’anhu berkata: “Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Seandainya kepala seseorang diantara kalian di tusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani)
Berkata Syaikh Al Albany rahimahullah: “Dalam hadits ini terdapat ancaman keras terhadap orang-orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya”.
Semua  aktifitas yang di sebutkan ini apabila di langgar akan mengakibatkan dosa zina sebagaimana di sebutkan oleh Rasulullah salallahu’alaihi wasallam:
“Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak Adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya, zina mata dengan memandang, zina lisan dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan serta berangan-angan lalu kemluan yang akan membenarkannya atau mendustakan semuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim
Adapun aktifitas telah disebutkan ini tidaklah bisa terlepas dari orang-orang yang pacaran. Baik itu pacaran yang islami maupun pacaran yang tidak Islami.
Kalaupun memang ada pacaran yang Islami maka pasti ada pacaran yang mendatangkan pahala. Bukankah semua aktifitas kita dalam Islam ini hanya berputar antara halal dan haram? Dan belum pernah ada orang yang mengatakan kepada pacarnya: “Hai  sayang sesungguhnya saya  mencintaimu karena Allah ta’ala, mmmaahhh”. Semua pasti berangkat dari hawa  nafsu, dan nafsu itu selalu menyelisihi syariat, maka menyingkirlah dari jalan hawa nafsumu semoga engkau mendapatkan rahmat.
Nah…! ala kulli hal, daripada  kalian pacaran mending nikah aja, kan lebih asyik. Dengan menikah maka anda telah menjaga diri anda dari dosa dan kemarahan Allah. Daripada pacaran, dosa tau’..!

Misi Hidup dalam Sebuah Kerja


Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka disela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harga yang luar biasa murah.
Hampir-hampir mustahil ada orang yang ada orang yang bisa berdagang dengan harga demikian rendah. Lalu apa untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab, “Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun”. Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikti? Sekali lagi ia terkekeh, “Lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil menunjuk para lelaki yang kini berlomptan keatas truk pengantar mereka ketempat kerja.
Ah! Betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua di atas, yang bekerja dengan setitik kesejahteraan bagi manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras membatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja: menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama. [Kumpulan Motivasi]

Aisyah dan Detik Terakhir Kehidupan Nabi


Tibalah detik-detik terakhir dari kehidupan Nabi Muhammad salallahu’alaihi wasallam. Aisyah radhiallahu’anha menarik tubuh Beliau salallahu’alaihi wasallam kepangkuannya. Tentang hal ini dia pernah berkata:
Sesungguhnya diantara nikmat Allah yang dilimpahkan kepadaku, bahwa Rasulullah meninggal dunia dirumahku, pada hari giliranku, berada dalam rengkuhan dadaku, bahwa Allah menyatukan antara ludahku dan ludah Beliau saat wafat”.
Abdurahman bin Abu Bakar masuk kedalam sambil memegangi siwak. Saat itu aku merengkuh tubuh beliau. Kulihat beliau melirik ke siwak ditangan Abdurrahman, karena aku tahu beliau amat suka kepada siwak maka aku bertanya, “apakah aku boleh mengambil siwak itu untuk engkau”, Beliau salallahu’alaihi wasallam mengiyakan dengan isyarat kepala. Maka aku menyerahkannya kepada Beliau dan menggosokkannya kemulut Beliau. Rupanya gosokanku terlalu keras bagi beliau, aku bertanya “apakah aku harus memelankannya?” beliau mengiyakan dengan isyarat kepala. Maka aku menggosok dengan pelan-pelan sekali.
Didekat tangan Beliau  salallahu’alaihi wasallam saat itu ada bejana berisi air beliau mencelupkan kedua tangan kedalam air lalu mengusapkannya kewajah sambil bersabda,
“Tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Allah, sesungguhnya kematian itu ada sekaratnya.
Seusai bersiwak, Beliau salallahu’alaihi wasallam mengangkat tangan atau jari-jari mengarahkan pandangan kearah langit-langit rumah dan kedua bibir Beliau salallahu’alaihi wasallam bergerak-gerak. Aisyah masih sepat mendengar sabda Beliau salallahu’alaihi wasallam pada saat itu,
Bersama orang-orang yang engkau beri nikmat atas mereka dari para nabi, siddikin, syuhada' dan sholihin. ya Allah ampunilah dosaku dan rahmatilah aku. pertemukanlah aku dengan kekasih yang Maha Tinggi ya Allah kekasih yang Maha Tinggi”.
Kalimat yang terakhir ini diulang tiga kali yang disusul dengan tangan beliau yang melemah. Innalillaahi wa inna ilaihi raji'un,
Beliau salallahu’alaihi wasallam telah berpulang kepada kekasih yang Maha Tinggi...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes