pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Wednesday 29 October 2014

Keutamaan Berdzikir Kepada Allah


Syaikhul islam Ibnu Taimiyah berkata: “Dzikir bagi hati adalah ibarat air dengan ikan. Apa jadinya jika ikan di keluarkan dari air?”. Tentu jawaban kita adalah ikan tersebut akan mati.
Demikian halnya jika hati yang tidak pernah berdzikir kepada Allah maka hati tersebut  akan mati. Ketika hatinya telah mati maka akan sulit baginya untuk menerima hidayah dari Allah, hatinya akan di penuhi dengan urusan dunia yang senantiasa mencemaskannya, yang berujung pada ketidak tenangan hidup. Begitu pentingnya berdzikir kepada Allah bagi hati, sehingga kita di sunnahkan untuk senantiasa berdzikir kepada Allah, minimal pada saat kita melaksanakan shalat lima waktu.
Berikut ini adalah keutamaan berdzikir kepada Allah, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Dzikir adalah makanan pokok bagi hati
Sebagaimana tubuh yang senantiasa membutuhkan makanan, maka hatipun demikian. Adapun makanan bagi hati adalah senantiasa berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala. Dengan berdzikir hati akan memperoleh ketenangan dan kebahagiaan yang dengannya akan melahirkan semangat dan kekuatan dalam diri seseorang sebagaimana Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ara’du: 28-29)
Berbeda halnya dengan manusia tidak pernah berdzikir kepada kepada Allah subhanahu wata’ala. Dia akan mendapatkan ketidak tenangan hidup, kecemasan akan urusan dunia, dan dadanya akan terasa sempit dengan mengahadapi berbagai macam problem dalam kehidupannya.
  •  Dzikir dapat mengusir syaitan dan menundukannya, juga menjadikan kita di ridhai oleh Allah subhanahu wata’ala
Berdzikir kepada Allah selain mendatangkan kebahagian, ketenangan hidup maupun keceriaan wajah juga dapat menjadi sarana bagi manusia untuk terhindar dari godaan dan gangguan syiathan serta akan mendapatkan keridhaan dari Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqarah: 152)
Dan di dalam hadits yang di riwayatkan dari sahabat yang mulia Abu Hurairah Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang mengucapkan laa ilaha illallah lahul mulku walahul hamdu wahua alakulli syai’in qadir. Setiap hari 100 kali, niscaya ucapan itu menyamai pahala membebaskan 10 budak. Juga di tulis baginya 100 kebaikan dan di hapus baginya 100 kejelekan. Juga dalam sehari itu ia di jaga dari syaitan sampai sore harinya. Tak ada seseorangpun yang mengamalkan sesuatu yang lebih baik darinya selain seseorang yang mengucapkan lebih banyak darinya.” (HR. Tirmidzi: shahih)
  •  Dzikir adalah obat bagi kerasnya hati
Seseorang pernah menemui Hasan al Bashri rahimahullah, dan berkata: “Aku mengadukan kerasnya hati ini, kepadamu.” Hasan al Bashri rahimahullah menjawab: “Lunakkan ia dengan zdikir!”
Makhul bertutur: “Mengingat Allah itu obat, sedangkan mengingat manusia itu penyakit.”
Abu Musa al Asy’ariy radhiallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Perumpamaan orang yang berzdikir itu seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari)
  • Berzikir secara kontinyu berarti memperbanyak usaha untuk selalu menyaksikan hari akhir
Dengan memperbanyak zdikir maka maka akan membantu kita untuk mengingat hari akhir, mengingat syurga dan neraka sehingga dengannya kita akan termotivasi untuk memperbanyak amal ketaatan dan melakukan hal-hal yang bermanfaat lainnya. Kita akan senantiasa di sibukan dengan kebaikan, sehingga tidak sempat untuk menngucapkan kata-kata yang batil seperti ghibah, namimah (mengadu domba) dan selainnya.
Maka barangsiapa yang di bukakan baginya pintu zdikir, maka telah di bukakan baginya pintu menuju Allah subhanahu wata’ala. Maka hendaknya segera bersuci dan segeralah menuju Allah subhanahu wata’ala, untuk mendapatkan apa yang di kehendaki di sisiNya. Sesungguhnya jika seseorang telah mendapatkan Rabbnya, berarti ia telah mendapatkan segala sesuatu. Sebaliknya, jika ia “kehilangan” Rabbnya, berarti ia telah kehilangan segala-galanya.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes