pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Sunday 13 November 2011

Busyro: Terorisme Buatan Intelijen

Makassar, Fajar-buku setebal 648 halaman karya Busyro Muqaddas menguak isu terorisme.. ketua komisi pemberantasan korupsi (KPK) itu menyebutkan aksi terorisme di negri ini dikonstruksi intelijen negara sendiri.
Karya buku muqaddas yang di bukukan ini merupakan hasil disertasinya berjudul Heremoni Rezim Intelijen. Meteri buku yang mengungkapkan rezim terorisme di Indonesia itu diulas tuntas pada seminar nasional di kampus II Universitas Islam Makassar, sabtu 12 November.
Busyro hadir langsung mengulas rentetan aksi bom bunuh diri oleh teroris dari kalangan ekstremis dan radikal Islam di Indonesia. “Dalam kapasitas sebagai akademisi, saya berani mengatakan, kelompok radikalis Islam yang direkrut menjadi teroris kemudian melakukan pengeboman, bahwa itu adalah buatan intelijen.” Ujarnya lantang.
Penegasan berdasarkan hasil riset yang Busyro lakukan sampai kepelosok-pelosok, dengan mewawancarai sejumlah tersangka teroris, keluarga teroris dan kalangan radikalis Islam.
Dosen hukum di Universitas Indonesia Yogya karta itu mengungkapkan, dirinya pernah mewawancarai salah seorang ibu yang sedang hamil dari Jamaah Islam. Suaminya ditangkap karena di tuduh teroris.
“Dia (perempuan hamil-red) mengaku kepada saya, perutnya pernah ditendang saat diinterogasi oleh intelijen, karena tidak mau mengaku suaminya adalah teroris,” ujarnya.
Setelah peristiwa itu, kata dia, anaknya terlahir cacat. Saat ini, anak-anak yang bapaknya teroris banyak yang di keluarkan dari sekolah, diejek dan tersudut dimasyarakat.
Menurut dia, intelijen berusaha menciptakan suasana yang menyudutkan kalangan ekstermis Islam. Mereka didiskriminasi agar timbul kebencian kemudian di provokasi untuk membentuk Negara Islam di Indonesia dan melawan Negara.
Mengapa ekstremis Islam? Karena, Islam dinilai memiliki kekuatan besar saat ini. Dulu, saat orde baru, yang disudutkan adalah kalangan komunis. Itu dilakukan untuk melanggengkan statuquo pada saat itu.
Di saat sekarang, isu terorisme juga disebar untuk mengalihkan isu-isu korupsi dikalangan petinggi Negara. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah benang merah yang setidaknya memiliki kesamaan. Pertama, munculnya kelompok teroris yang bersamaan dengan situasi politik yang belum stabil. Kedua, kesan yang terbangun terhadap umat Islam dan ditemukannat intelijen yang bermain.
Busyro yang didampingi Eko Prasetyo, peneliti dan penulis buku-buku perjuangan Islam. Eko juga mengulas isi buku Busyro yang berisi tentang cara intelijen menciptakan scenario menyebarkan isu komunisme dan membangun radikalisme.
Eko menjelaskan beberapa fakta yang terjadi, seperti persidangan Abu Bakar  Baasyir yang divonis, padahal hanya menggunakan bukti-bukti, sekunder dan bukan primer. “Tidak ada bukti-bukti primer yang berhasil membuktikan. Buktinya hanya karena Baasyir pernah menonton video teroris.” [Fajar, minggu, 13 Nov. 2011]

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes