pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Sunday 22 January 2012

Kumpulan Nasehat dari Hadits Nabi (7)


Ini adalah kumpulan sms dakwah yang masuk kenomor kami, berupa hadits-hadit Nabi salallahu’alaihi wasallam. Masukan dari anda kami harapkan, jika ada kesalahan penulisan mohon koreksinya. Semoga bermanfaat

Ø  “Yang dinamakan orang yang kuat bukanlah orang yang kuat bergulat, namun orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.” (HR. Muttafaqun’alaihi)

Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Aku melihat seorang laki-laki di Syurga mondar-mandir karena sebuah pohon yang disingkirkannya dari jalan yang mengganggu manusia.” (HR. Muslim)

Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya perbendaharaan dunia. Akan tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah rasa cukup didalam hati.” (HR. Bukhari)

Ø  Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang lupa bahwa ia sedang berpuasa lalu ia makan dan minum, hendaknya ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan oleh Allah.” (HR. Muttafaqun’alaihi)


Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian kencing di air yang tidak mengalir kemudian ia mandi didalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ø  “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan atasnya maka Allah akan menimpakan cobaan kepadanya.” (HR. Bukhari)


Ø  “Apabila shalat telah diiqamahi maka tidak ada shalat kecuali shalat wajib.” (HR. Muslim)

Ø  “Ada tiga orang yang tidak akan Allah masukkan kedalam Syurga, pecandu khmar, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya dan Ad Dayyuus, yakni laki-laki yang membiarkan istrinya berbuat serong.” (HR. Ahmad)


Ø  “Tidaklah shadaqah itu mengurangi harta dan tidaklah menambahkan seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan dan tidaklah seorang hamba tawadhu karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

Ø  “Orang yang mengatakan perkataan keji dan orang yang menyebarluasknnay dosanya sama.” (HR. Bukhari)


Ø  “Yang paling bahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan laailaha illallah dengan ikhlas dari dalam hatinya atau dirinya.” (HR. Bukhari)

Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bangun dipagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat hak Allah dalam dirinya (berdzikir) maka Allah subhanahu wata’ala akan menanamkan empat penyakit. Kebingungan yang tiada putus-putusya, kesibukan yang tidak pernah ada ujungnya, kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi, khayalan yang tidak berujung.” (HR. Muslim)


Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Membicarakan nikmat Allah termasuk syukur, sedangkan meninggalkannya merupakan perbuatan kufur.” (HR. Ahmad, hadits hasan)

Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Orang yang paling berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bersalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi, hasan)


Ø  “Segala puji hanya milik Allah yang telah member makan dan minum kami serta memberi tempat tinggal kami.” (HR. Muslim)

Ø  “Para pengasih dan penyayang dikasihi dan disayang oleh Ar Rahman. Rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yang ada dilangit.” (HR. Abu Dawud)
Ø  “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berwudhu untuk shalat lima waktu secara berjamaah dimasjid maka pahalanya seperti orang yang berhaji ihram.” (HR. Abu Dawud)

Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bertemu Allah dalam keadaan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun niscaya dia akan masuk Syurga.” (HR. Muslim)


Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaknya dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.” (HR. Ahmad)

Ø  “Apabila kamu berkata kepada temanmu pada hari Jum’at ‘diamlah’ ketika imam berkhutbah maka kamu telah melakukan pebuatan sia-sia.” (HR. Muttafaqqun’alaihi)


Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke Syurga.” (HR. Muslim)

Ø  Rasulullah salallahu’alahi wasallam bersabda: “Ya Allah bantulah aku untuk bisa bedzikir dan bersyukur serta beribadah dengan bagus kepadaMu.” (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i)
Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang dunia menjadi segala tujuannya, Allah akan menhancurkan perkaranya, menjadikan kefakiran dalam kedua matanya dan tidak akan mendapatkan dunia selain yang telah di tetapkan untuknya. Dan barangsiapa yang akhirat menjadi niatnya, Allah akan mengumpulkan perkaranya menjadi kekayaannya dihatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina dan rendah.” (HR. Ibnu Majah)

Ø  “Jauhilah dosa-dosa yang dianggap kecil, karena sesungguhnya dosa-dosa itu bila berkumpul pada seorang hamba maka ia akan membinasakannya.” (HR. Ahmad)


Ø  “Apabila seorang suami mengajak istrinya keranjangnya, lalu ia enggan melayaninya, maka Malaikat akan melaknatnya sampai subuh.” (HR. Bukhari)

Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Seorang muslim adalah bersaudara. Janganlah menzhaliminya, merendhkannya dan janganlah mengejeknya.” (HR. Muslim)


Ø  “Cukuplah dikatakan jelek seorang muslim, jika ia menghinakan saudaranya muslim. Setiap muslim atas muslim yang lainnya haram darah, harta dan kehornatannya.” (HR. Muslim)

Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena sesungguhnya yang berdusta atas namaku maka ia akan masuk neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Ø  “Cukuplah seseorang itu berdusta jika ia menceritakan setiap apa yang ia dengar.” (HR. Muslim)

Ø  Dari Ibnu Abbas ia berkata: “Rasulullah salallahu’alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan keji dan sebagai makanan untuk orang-orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat ‘Ied, maka terhitung sebagai zakat yang diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat, maka terhitung sebagai sedekah seperti sedekah lainnya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya)


Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan masuk Syurga kecuali orang yang beriman.” (HR. Muttafaqun’alaihi)
Ø  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bangun shalat pada malam lailatul qadr karena iman dan keikhlasan maka dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Thursday 19 January 2012

Keutamaan Menuntut Ilmu Tauhid

Silahkan dwonload ceramah dengan judul "Keutamaan Menuntut Ilmu Tauhid". Semoga bermanfaat bagi kehidupan dunia terlebih lagi kehidupan akhirat kita. Jangan lupa sebarkan ke pada yang lain, mudah-mudahan itu termasuk berdakwah di jalan Allah. Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan:

 يَا عَلِيُّ، لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ عَلَى يَدَيْكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ . (رواه الحاكم في المستدرك)

“Wahai Ali, sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala memberikan hidayah seseorang dengan kedua tanganmu, maka itu lebih baik bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di dalamnya (lebih baik dari dunia dan isinya).” (HR. Al-Hakim dalam Al Mustadrak)

Dengarkan ceramah sekarang

Monday 16 January 2012

Beruntunglah Orang-orang yang asing


Ketika ada diantara kaum muslimin yang dengan segala kekuatannya mengamalkan agama ini dengan benar, mereka senatiasa di anggap aneh lagi berbahaya bahkan tidak jarang di sindir. Misalnya saja jika seorang lelaki memakai celana di atas mata kaki plus jenggot sering dikatakan kebanjiranlah atau mirip dengan kambing (beruntung banget tuh kambing). Padahal ada juga kok hewan yang nggak punya jenggot. Jika ada seorang muslimah yang mengenakan jilbab dengan baik dan benar, sesuai tuntunan syariat Islam, banyak orang merasa heran. Bahkan ada sebagian besar yang menganggapnya aneh. Sebab, di tengah maraknya busana wanita yang mengeksploitasi keindahan tubuh wanita, maka menjadi seorang muslimah yang mengenakan jilbab dengan sempurna tentunya adalah fenomena keanehan dan sebuah keterasingan.
Bahkan seringkali pemakai busana muslimah ini (kerudung lengkap dengan jilbabnya), dianggap kuno yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman ( kalo ukuran modern adalah irit kain dalam berbusana, orang-orang Suku Asmat lebih modern dong, karena mereka cuma pake koteka doang?). Bagi muslimah yang termakan propaganda seperti ini, akhirnya mencoba berbaur dengan budaya yang ada. Pengen tetep mengenakan busana muslimah, tapi juga modis dan nggak mau dianggap aneh, maka maraklah pengguna busana muslimah yang nggak ngikut aturan Islam. Misalnya, pake kerudung doang, sementara tubuhnya nggak ditutupi jilbab, tapi malah mengenakan pakaian ketat baik baju maupun celana panjang (ini mah namanya pembungkus kepala).
Begitu pula ketika seorang Muslim yang mempertahankan keislamannya di tengah berserakannya ide sekularisme yang dijual di pasar bebas kehidupan, kerap disindir: Jangan sok suci!Jangan sok alim!, begitu kira-kira umpatan banyak orang kepadanya ketika ia tidak mau berbuat maksiat. Ia tetap tegar dengan keyakinannya meski harus menelan cemoohan dan sindiran dari pihak yang benci Islam. Yah, ternyata berpegang teguh kepada ajaran Islam dalam kondisi seperti saat ini, di tengah kehidupan sekularisme, menjadi sangat terasing dan dianggap aneh.
Sebenarnya siapa pun boleh mengklaim dirinya paling benar. Tapi masalahnya, pasti kita akan bingung menentukan siapa yang benar dan paling benar jika tidak ada batasan dan ukurannya. Iya nggak? Nah, sebagai muslim tentu saja standar kebenaran itu hanyalah Islam. Bukan yang lain. Maka, semua hal wajib disesuaikan dengan ajaran Islam. Baik-buruknya, terpuji-tercelanya, dan halal-haramnya harus pake aturan Islam yaitu Al Qur’an dan sunnah yang sesuai dengan pemahaman orang-orang terdahulu yang shaleh. Sebab, Islam adalah jalan hidupku..! menjadi muslim sejati adalah impianku..!” (gaya ala Naruto).
Maka, tidak perlu khawatir jika dianggap aneh, selama yang kita pegang adalah kebenaran Islam. Tak perlu minder apalagi patah semangat, selama yang kita yakini adalah Islam. Justru ketika kita berusaha dengan segala kekuatan dan hati kita untuk berpegang teguh dengan ajran Islam yang menurut kebanyakan orang justru dianggap komunitas yang aneh adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Bahkan Rasulullah salallah’alaihi wasallam memuji orang-orang yang terasing dalam kehidupan yang rusak. Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: Islam bermula dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu. (HR Muslim no. 145)
Dalam hadis lain, Rasulullah salallahu’alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada kaum Muslimin yang senantisa bersabar dalam menghadapi godaan dan rayuan kehidupan yang akan memalingkan dirinya dari Islam. Sabda beliau: Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari yang memerlukan kesabaran. Kesabaran pada masa-masa itu bagaikan memegang bara api. Bagi orang yang mengerjakan suatu amalan pada saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yang mengerjakan semisal amalan itu. Ada yang berkata,Hai Rasululah, apakah itu pahala lima puluh di antara mereka?Rasululah saw. menjawab,Bahkan lima puluh orang di antara kalian (para shahabat). (HR Abu Dawud, dengan sanad hasan)
Subhanallah..! Rasulullah salallahu’alaihi wasallam memberikan penghargaan yang luar biasa kepada kita yang bisa bertahan dalam kondisi yang rusak ini. Meski hidup di tengah kemaksiatan, kita nggak tergoda untuk ikut larut dalam kehidupan yang rusak dan bejat. Malah sebaliknya bertahan dengan memeluk ajaran Islam sepenuh hati dan sekuat tenaga. Tak akan melepaskannya selama hayat masih dikandung badan. Semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa menjaga diri dan berusaha untuk tetap istiqomah dalam kebenaran bersama Islam. Meski taruhannya adalah dianggap aneh atau bahkan diasingkan. Bukan hanya kita, tapi juga ajaran Islam yang kita peluk erat saat ini dianggap asing oleh mereka yang membenci Islam.Maka bersabarlah karena Allah Subhanahu wata’ala bersama dengan orang yang beriman kepadaNya dengan penuh keyakinan, beramal shalih dan bersabar.

Friday 13 January 2012

Garam dan Telaga


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi datanglah seorang pemuda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air mukanya ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tidak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Di taburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katanya bagaimana rasanya…?” ujar pak tua itu.
“Pahit, pahit sekali”, jawab sang tamu sambil meludah kesamping.
Pak tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ketepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ketepi telaga itu.
Pak tua itu, lalu kembali menaburkan garam, ketelaga itu. Lalu dengan sepotong kayu di buatnya gelombang, mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, pak tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.
“Segar”,  sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam dalam telaga itu?”, Tanya pak tua lagi. “Tidak” jawab si anak muda.
Dengan bijak, pak tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajak duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama.
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan di dasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan  tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung semua kepahitan itu.”
Pak tua itu lalu kembali melanjutkan nasehat. “Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan pak tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering dating kepadanya membawa keresahan jiwa. [Kumpulan Motivasi]

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes