pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Saturday 21 December 2013

Said Bin Amir Al Jumahi Laki-Laki Yang Membeli Akhirat dengan Dunia



Anak muda ini, Said bin Amir adalah satu dari ribuan orang yang keluar dari wilayah Tan’im di luar Mekkah atas undangan para pemuka Quraisy untuk menyaksikan pelaksanaan hukuman mati atas Khubaib bin Adi, salah seorang sahabat Muhammad setelah mereka menangkapnya dengan licik.
Sebagai pemuda yang kuat dan tangguh, Said mampu bersaing dengan orang-orang yang lebih tua umurnya untuk berebut tempat duduk sejajar diantara para pemuka Quraisy seperti Abu Sufyan bin Harb, Shafwan bin Umayyah dan lain-lain yang menyelenggarakan acara tersebut.
Semua itu membuka jalan baginya untuk menyaksikan tawanan Qurasy tersebut terikat dengan tambang, sementara tangan anak-anak, para pemuda dan kaum wanita mendorong-dorongnya keperalatan kematian dengan kuatnya, mereka ingin melampiaskan dendam kesumat terhadap Muhammad salallahu’alaihi wasallam melalui Khubaib, membalas kematian orang-orang mereka yang terbunuh di Badar dengan membunuh Khubaib.
Manakala rombongan orang dalam jumlah besar dengan seorang tawanan mereka telah tiba di tempat yang telah di sediakan untuk membunuhnya, si anak muda Said bin Amir berdiri tegak memandang Khubaib sedang digiring ke tiang salib. Said mendengar suara Khubaib diantara teriakan wanita dan anak-anak, dia mendengarnya berkata: “Bila kalian berkenan membiarkanku shalat dua rakaat sebelum aku di bunuh?”
Said melihat Khubaib, menghadap kiblat, shalat dua rakaat, dua rakaat yang sangat baik dan sangat sempurna.
Said melihat Khubaib menghadap para pembesar Quraisy dan berkata: “Demi Allah, kalau aku tidak khawatir kalian akan menyangka aku memperlama shalat karena takut mati niscaya aku memperbanyak lagi shalatku.”
Kemudian Said melihat kaumnya dengan kedua mata kepalanya mencincang jasad Khubaib sepotong demi sepotong padahal Khubaib masih hidup, sambil berkata: “Apakah kamu ingin agar Muhammad ada di tempatmu ini sedangkan kamu selamat.”
Khubaib menjawab sementara darah masih menetes dari jasadnya: “Demi Allah aku tidak ingin berada diantara keluarga dan anak-anakku dalam keadaan aman dan tenang sementara Muhammad tertusuk oleh sebuah duri.”
Maka orang banyakpun mengangkat tangan mereka  tinggi-tinggi keudara, teriakan mereka gegap gempita menggema di langit.
Di saat itu Said bin Amir melihat Khubaib mengangkat pandangannya ke langit dari atas tiang salib dan berkata: “Ya Allah, balaslah mereka satu persatu, bunuhlah mereka sampai habis dan jangan biarkan seorangpun diantara mereka hidup dengan aman.”
Akhirnya Khubaibpun menghembuskan nafas terakhirnya, dan tidak ada seorangpun yang mampu melindunginya dari tebasan dan tusukan tombak orang-orang kafir.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes