pasang iklan
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Wednesday 8 April 2015

Usaha Pendekatan Antara Sunni dan Syiah



Sudah menjadi hal yang wajar kalau dalam masyarakat Islam terdapat usaha-usaha yang ditujukan unutk menyelesaikan segala perselisihan dan  perbedaan  yang terjadi.  Dikarenakan termasuk dalam pokok ajaran islam berpegang teguh dengan tali Allah  dan menghindari perpecahan. Dan  merupakan hal yang menggembirakan bagi seorang muslim yang mukhlish apabila kaum muslimin bisa bersatu di bawah kepemimpinan satu orang. Pendekatan adalah sarana untuk mencapai  persatuan itu dan menghindari perpecahan serta saling berprasangka baik  guna menjaga persatuan umat.
Dan pendekatan yang kita idam-idamkan adalah pendekatan  yang benar-benar hidup dan berdasarkan alasan yang jelas. Yang  berdasarkan pada dalil-dalil yang ilmiah dan berdasarkan pada pengalaman lapangan.  Bukan pendekatan yang hanya sebatas dalam tataran diskusi, perkumpulan  yang hanya dihiasi dengan  hal-hal yang semu, akan tetapi kenudian tidak kita dapati dalam dunia nyata sebuah dampak atau pengaruh.
Oleh karena itu saya pribadi memandang bahwa pendekatan yang benar adalah: Dengan mendekatkan sunnah dan syiah melalui pokok ajaran Islam  (Al Quran dan Sunnah) dan saya tidak mendukung usaha pendekatan yang diarahkan kepada kelompok yang sudah jelas beda di atas kebenaran untuk berdekatan dengan kelompok yang  tidak berpijak pada kebenaran. Dan kami memandang bahwa pendekatan yang benar adalah pendekatan kepada al Kitab dan Sunnah. Dan sekarang marilah kita lihat sejauh mana kedekatan atau kejauhan syiah dengan dua pokok ini. Untuk menjelaskan itu kami katakan:
 Pertama: Al Quran
Saya tidak akan mengulang-ulang tentang aqidah para ulama syiah yang menganggap bahwa al Quran sudah dirubah. Akan tetapi saya akan  menjelaskan bebrapa poin yang memiliki kaitan dengan hal ini.
1.      Dengan asumsi  bahwa sebagian ulama syiah ada yang tidak sependapat dengan keyakinan bahwa al Quran sudah diubah, akan tetapi kita masih melihat bahwa kaum syiah masih terus menerus   mencetak dan menggandakan  buku-buku yang memmuat alur pikiran ini, sebagai contoh:
-   Al Kafi karya al Kulani, 'Mahdi' mengatakannya, "al Kafi sudah cukup bagi Syiah."  (dalam Raoudhotul Jannat Khunsariy juz 6 hal 116)
-    Biharul Anwar karya al Majlisi, dicetak dalam bentuk CD.
-   Al Anwarur Ridhowiyah karya Syeikh Ahmad Ali Ashfur al Bahrani.
-  Tahriful Qur’an karya Sayyid Ali Naqiy ibn Abil Hasan  dalam bahasa Urdu.
2.      Penghormatan kaum syiah terhadap ulama mereka yang berpendapat bahwa al Quran sudah tidak asli. Seperti An Nur Thobrisi, Salim ibn Qois al Hilali, Muhammad al Faidh al Kasyani, Muhammad Baqir al Majlisi, Yusuf Bahrani, Nikmatullah al Jazairiy. Berkata Abul Hasan  al ‘Amili:  "Menurut  kami pendapat yang mengatakan bawa al Quran sudah dirubah, sudah tidak asli adalah pendapat yang benar, apalagi setelah penelitian di berbagai   atsar dan periwayatan. Yang mana sangat mungkin dikatakan itu sebagai dhoruriyat madzhab syiah, dan  juga merupakan salah satu  sarana guna merebut kekholifahan." (dalam muqoddimah kedua, bagian keempat  Miratul Anwar wa Misykatul Asrar).  Berkata Syeikh Nikmatullah al Jazairi: "Sesungguhnya menerima begitu saja bahwa al Quran adalah mutawatir yang merupakan wahyu ilahi, dan keyakinan bahwa semuanya diturunkan melalui Jibril. Mengakibatakan menolak semua riwayat yang mutawatir yang menyatakan dengan tegas bahwa al Quran telah diubah baik secara harfiah, makna maupun materinya. Meskipun sebagaian besar kita telah menyatakan  akan kebenaran hal itu." (dalam al Anwarun Nu’maniyah juz 2 hal 357)
3.      Masih banyak kalangan ulama syiah modern yang berkeyakainan bahwa al Quran sudah tidak asli lagi, sebagai contoh: Syeikh Dr. Adnan Wail, Syeikh Husein Fuhaid, mereka memiliki kaset dan video yang menunjukkan bahwa pendapat ini masih diyakini di kalangan syiah.
4.      Kaum syiah tidak memperhatikan tilawah dan ta’allumulquran meskipun sampai pada jenjang perguruan tinggi dan pada lembaga-lembaga intelektual keagamaan. Apa yang akan kami paparkan disini bukanlah kami ambilkan dari pendapat ulama kalangan sunni seperti syeikh Musa Jarullah atau syeikh Nadawi, akan tetapi saya ambilkan dari figur kepemimpinan syiah  yang tertinggi hari ini, yaitu Ayatullah Khomeni dan yang lainnya dari ulama besar syiah... mereka mengatakan:  "Yang menjadi keprihatinan adalah  bahwasanya kita sebenarnya mampu untuk memulai studi atau melanjutkannya begitu kita menerima ijazah ijtihad  tanpa harus ada  kewajiban untuk ujian al Quran, meskipun hanya sekali!!!! mengapa demikian??? Dikarenakan studi kita tidak mengacu pada al Quran." (dalam Tsawabit wa Mutaghoyyirot Gauzah Ilmiah oleh Dr. Ja’far al Baqir hal 110). Dia juga mengatakan: "Jika seseorang ingin mendapatkan peredikat tertentu dalam jenjang pendidikan, maka dia tidak perlu belajar tafsir al Quran,  supaya tidak disangka orang bodoh. Karena dia mempunyai keyakinan bahwa para ahli tafsir yang mana umat sudah banyak mendapatkan manfaat dari mereka, dia katakan sebagai orang yang bodoh, tidak mempunyai bobot ilmu. Oleh karena itu   kita harus meninggalkan al Quran, kalau tidak ingin mencoreng aib pada kita." (dalam  Tsawabit wa Muaghoyyirot hal. 112) Berkata Dr. Baqiry:  "Seorang murid bisa sampai pada puncak jenjang studinya, yaitu “Ijtihad” tanpa harus mendalami ilmu-ilmu tentang al Quran. Atau hanya  sekedar mempelajari bagaimana cara membaca dengan benar. Cukup baginya untuk mengetahui bagaimana cara pengambilan hukum (istimbathul ahkam) syariat ketika dalil-dalil disodorkan kepadanya. Sehingga dia bisa menyimpulkannya dari sisi fiqhnya dengan kemampuan akal dan kaidah ushul yang khusus." (dalam buku yang sama hal 110) Berkata Atyatullah Muhammad Husein Fadhl:  "Sungguh kami terkejut dengan kurikulum studi di Najf dan Qum dan pada tempat yang  lainnya, yang tidak memasukkan studi al Quran dalam  kurikulum nya." (dalam buku yang sama hal 111)
Kedua: Pendapat Kalangan Syiah Tentang Sahabat
Allah ta’ala dan Rasul salallahu’alaihi wasallam sudah menjelaskan posisi para sahabat yang merupakan pembawa panji-panji Islam dan merupakan penopang agama ini. Akan tetapi kalangan syiah mengatakan: "Sesungguhnya seluruh sahabat telah keluar dari agamanya “murtad” sepeninggal Nabi salallahu’alaihi wasallam, kecuali hanya empat orang saja". Pendapat ini bisa dilihat  dalam:
-  Kitab Salim ibn Qois al ‘Amiri, hal. 92 cetakan Darul Funun.
-  Raodhothul Kafi juz. 8 hal 245
-  Hayatul Qulub,  oleh Al Majlisi juz 2 hal 640
Mereka juga mengkafirkan dan juga melaknat Ummul Mukminin Aisyah. Al Majlisi berkata:  "Kita semua berlepas diri dari empat berhala... Aisyah dan Hafshoh... mereka adalah seburuk-buruk makhluk Allah yang ada di muka bumi. Dan seorang imannnya tidak dianggap sempurna sebelum berlepas diri dari mereka." (dalam  Hidayah oleh Ash Shoduq hal 110 dan dalam Haqqul Yakin karya al Majlisi hal 519)  Berkata Syeikh Abdul Wahid al Anashori – dia adalah tokoh pendekatan antara sunni dan syiah -: "Kaum syiah mengkategorikan sebagai pelecehan terhadap Islam apabila seseorang mengambil tafsir melalui Abu Hurairah, Samurah ibn Jundub atau Anas ibn Malik dan yang sekelas dengan  mereka. Mereka menyakini bahwa mereka telah memalsukan agama dan telah berdusta." (dalam Adhwau ala Khuthuth, oleh Muhibbudin al Khothib, hal 65).
Kaum syiah juga berbeda dengan kaum muslimin, mereka berkeyakinan bahwa  sumber wahyu  tidak hanya berasal dari Nabi  salallahu’alaihi wasallam.   Ayatullah Husein al Khorsani berkata tentang persatuan dan pendekatan: “Kami kaum syiah memandang sebagai satu kewajiban dan hal penting untuk menyatukan Islam dan meninggalkan segala hal yang bisa menimbulkan perpecahan dalam Islam". Akan tetapi dalam halaman yang sama dia berkata: "Adapun alasan Syiah melaknat Abu Bakar dan Umar  dan para pengikutnya  dikarenakan akan hanya mengikuti  Rasulullah salallahu’alaihi wasallam!!! Sesungguhnya mereka – tidak diragukan lagi-  mereka sudah tertolak dari  Nabi dan dilaknat Allah." (dalam Islah ala Dhouit Tasyayu’ hal 88).
Sumber: www.hakekat.com

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...

 

Area Backlink

Mau bertukar link? Masukan Link Blogku ke blog kamu Kemudian masukan nama/web dan url blog kamu pada kotak yang tersedia di bawah, lalu tekan enter. Active Search Results
Klik tanda SUKA pada Cahaya Islam, untuk mengetahui postingan terbaru blog ini dari facebookmu

Kunjungan Ke

Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes