Saat langit di liputi mendung gelap, kita sering melihat sekilat cahaya terang yang di susul suara gemuruh menggelegar. Sebuah fenomena alam yang sangat biasa terjadi, namun menyimpan fakta yang sangat menakjubkan.
Petir atau halilintar adalah maha karya Allah yang menakjubkan. Petir terbentuk ‘hanya’ dari pergerakan uap air yang menyusun awan. Petir terbentuk di awan hitam bergumpal, yang di sebut cumulonimbus. Di dalam gumpalan awan tersebut terdapat partikel-partikel uap air yang terus bergerak. Gerakan ini memicu munculnya muatan listrik statis. Satu sisi bermuatan positif dan sisi lainnya bermuatan negatif. Saat beda potensial cukup besar, terjadilah loncatan listrik yang kita lihat dari bumi sebagai petir.
Loncatan listrik tersebut berkecepatan 150.0000C. setara dengan 1/70 suhu permukaan matahari, atau 10 kali lebih panas dari pada suhu tanur peleburan besi yang hanya bersuhu 1.050 dan 1.1000C. panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsure yang ada di permukaan bumi.
Cahaya yang di keluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sangat terang dan amat menyilaukan mata. Sebagaimana di sebutkan dalam Al Qur’an:
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An Nuur: 43)
Allah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Yang dengannya dapat memunculkan rasa takut sekaligus pujian atas kebesaran Allah.
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) Para Malaikat karena takut kepada-Nya...” (QS. Ar Ra’du: 13). [Majalah ar risalah hal 57 Vol X No. 12 Jumadal Ukhra-Rajab 1432 H/Juni 2011]
0 comments:
Post a Comment
Silahkan beri komentar; terimah kasih atas kunjungannya...